Latar Belakang
Uniqlo merupakan brand yang memproduksi baju,sweater,kaos dan perlengkapan tubuh lainnya.Brand ini sendiri berasal dari Negeri Sakura atau Jepang.Uniqlo didirikan pada 2 September 1974 di Yamaguchi,Jepang. Di Indonesia sendiri Uniqlo mulai beroperasi pada 22 Juni 2013 di Lotte Shopping Avenue,Jakarta Selatan. Cabang Uniqlo sendiri di Indonesia sudah sangatlah luas terutama mencakup kota-kota besar seperti Bandung,Medan,Jakarta dan Surabaya. Selain itu Uniqlo juga dikategorikan sebagai brand yang memiliki citra merk yang baik,terutama pada kalangan anak-anak hingga orang tua dan terkhusus mahasiswa.
Pada Mahasiswa sendiri brand ini dinilai unik dan kekinian,hal ini dapat dibuktikan dengan model dari setiap produk dari Uniqlo menggambarkan kemajuan zaman dan terkesan keren. Belum lagi Uniqlo juga sering koloborasi dengan beberapa perusahaan terkenal seperti Marvel dan Disney, kedua perusahaan itu sendiri sangatlah terkenal dan familiar bagi kalangan anak muda dan hal ini sendiri menjadi beberapa alasan mengapa Uniqlo sangat di gemari di kalangan mahasiswa.
Dari terkenalnya brand Uniqlo ini sendiri membuat saya tertarik untuk melakukan sebuah analisis faktor yang berhubungan dengan keputusan mahasiswa di daerah Kabupaten Sleman,Daerah Istimewa Yogyakarta terhadap keputusan pembelian brand Uniqlo.Faktor yang dipakai dalam penelitian ini sendiri adalah faktor budaya. Maka daripada itu membuat saya tertarik untuk mencari pengaruh keputusan pembelian mahasiswa berdasarkan faktor budaya yang ada .Memuat dua variabel yaitu variabel sosial dan variabel konsumen,yang dimana nanti hasilnya berupa output numerik antara -1 dan +1 yang menyimpulkan bahwa ada atau engga nya faktor budaya berhubungan dengan keputusan pembelian mahasiswa terhadap brand Uniqlo
Temuan Penelitian
( Profil Responden )
1. Umur Responden
Pada bagian umur dapat dilihat bahwa data bersifat valid.Terdapat 3 pilihan dalam kuesioner yaitu 18-20 Tahun,21-24 Tahun dan >25 Tahun.Berdasarkan tabel data umur diatas dilihat dari Valid Percent menandakan bahwa umur responden dengan umur 18-20 Tahun memiliki persenan sebanyak 55,6% dengan jumlah responden pada bagian Frequency sebanyak 25 , umur 21-24 Tahun memiliki persenan sebanyak 44,4% dengan jumlah responden yang berada pada umur tersebut ada sebanyak 20 responden pada bagian Frequency,sedangkan umur >25 Tahun tidak dapat diolah kerena tidak ada responden yang memilih umur tersebut,maka persenan yang diberikan adalah 0%.
2. Jenis Klamin
Pada tabel data jenis kelamin terdapat dua jenis yaitu Laki-Laki dan Perempuan.Melalui hasil olahan yang dapat dilihat dari Valid Percent menandakan bahwa responden pada bagian laki-laki berjumlah 31 responden pada bagian Frequency dengan persenan 68,9%,sedangkan padaa bagian jenis kelamin perempuan berjumlah 14 orang pada bagian Frequency dengan persenan 31,1%.
3. Pendapatan/Uang saku per bulan Responden
Pada bagian profil responden mengenai uang saku atau pendapatan terdapat 3 pilihan pada bagian kuesioner yaitu , 1. Rp 1.500.000 – Rp. 2.000.000 , 2. Rp 2.100.000 – Rp 2.600.000 , 3. Rp 2.700.00 – Rp 3.000.000 dan 4. >Rp 3.000.000.Lalu melalui olahan data diatas dapat disimpulkan bahwa responden yang berada di uang saku Rp 2.100.000 – Rp 2.600.000 berjumlah 8 orang pada Frequency dengan persenan 17,8%,sedangkan uang saku Rp 2.700.000 – Rp 3.000.000 berjumlah 37 orang pada bagian Frequency dengan persenan pada Valid Percent sebesar 82,2%.
Temuan Penelitian
(Variabel X dan Variabel Y Indikator)
1. Variabel X
a) Pertama pada bagian Valid merupakan jumlah data yang ada atau lolos,dalam tabel terdapat 45 data responden dengan Data Missing 0 yang berarti tidak ada data yang hilang.
b) Kedua ada Mean yang merupakan nilai rata-rata data responden berdasarkan jawaban kuesioner.Di dalam tabel ada 3 indikator variabel x yaitu Nilai/kepercayaan diri (X1),Pengaruh lingkungan teman dan keluarga (X2),dan Pengaruh media massa dan internet (X3).Antara ini semua memiliki mean atau data rata-rata responden yang berbeda di setiap indikator,seperti X1 mean nya sebesar 3.13,X2 sebesar 3.18 dan X3 sebesar 3.16.
c) Ketiga ada Median yang merupakan nilai data tengah dari 45 responden berdasarkan jawaban.Pada X1,X2 dan X3 memiliki data tengah yang sama yaitu 3.00 atau 3.
d) Keempat ada Mode yang merupakan nilai mayoritas atau nilai dengan jumlah yang tinggi.Mode pada X1 menghasilkan nilai mayoritas 4,X2 menghasilkan nilai mayoritas 3a dan X3 menghasilkan nilai mayoritas 5.
e) Kelima ada Std.Deviation yang merupakan nilai standart deviasi atau nilai data tersebar atau simpangan baku.Pada X1 menghasilkan nilai std.deviasi sebesar 1,342. X2 menghasilkan nilai 1.403 dan X3 menghasilkan nilai 1.429
f) Keenam ada Range yang merupakan selisih antara skor terendah dengan skor tertinggi dalam kuesioner.Pada X1 – X3 memiliki selisih nilai yang sama yaitu 4.
g) Ketujuh ada Minimum yang merupakan nilai terendah dalam kuesioner berdasarkan Skala Likert (1-5).Pada indikator X1-X3 memiliki nilai terendah sama yaitu 1.
h) Kedelapan ada Maximum yang merupakan nilai tertinggi dalam kuesioner berdasarkan Skala Likert (1-5).Pada indikator X1-X3 memiliki nilai tertinggi yang sama yaitu 5.
i) Kesembilan ada Sum yang merupakan jumlah seluruh jawaban responden dalam kuesioner berdasarkan indikator pada Faktor Budaya.Pada X1 terdapat jumlah jawaban yang dikali sebanyak 141, X2 terdapat jumlah jawaban yang
dikali sebanyak 143 dan X3 terdapat jumlah jawaban yang dikali sebanyak 142.
2. Variabel Y
Berdasarkan tabel diatas yang merupakan olahan data frekuensi responden pada variabel X yang dapat dijelaskan seperti berikut :
a) Pertama pada bagian Valid merupakan jumlah data responden yang ada atau masuk,dalam tabel terdapat 45 data responden dengan Data Missing 0 yang berarti tidak ada data yang hilang.
b) Kedua ada Mean yang merupakan nilai rata-rata data responden berdasarkan jawaban kuesioner.Di dalam tabel ada 4 indikator variabel y yaitu Pendapatan atau uang/saku (Y1),Citra Merk (Y2), Pelayanan atau diskon (Y3) dan Lokasi strategis (Y4). Antara ini semua memiliki mean atau data rata-rata responden yang berbeda di setiap indikator,seperti Y1 mean nya sebesar 3.11, Y2 sebesar 3.11, Y3 sebesar 3.16. dan Y4 sebesar 3,09
c) Ketiga ada Median yang merupakan nilai data tengah dari 45 responden berdasarkan jawaban.Pada Y1,Y2,Y3 dan Y4 memiliki data tengah yang sama yaitu 3.00 atau 3.
d) Keempat ada Mode yang merupakan nilai mayoritas atau nilai dengan jumlah yang tinggi.Mode pada Y1 menghasilkan nilai mayoritas 3, Y2 menghasilkan nilai mayoritas 4 , Y3 menghasilkan nilai mayoritas 3, dan Y4 menghasilkan nilai mayoritas 3.
e) Kelima ada Std.Deviation yang merupakan nilai standart deviasi atau nilai data tersebar atau simpangan baku.Pada Y1 menghasilkan nilai std.deviasi sebesar 1,385. Y2 menghasilkan nilai 1.402 , Y3 menghasilkan nilai 1.381 dan Y4 menghasilkan nilai 1.411
f) Keenam ada Range yang merupakan selisih antara skor terendah dengan skor tertinggi dalam kuesioner.Pada Y1 – Y3 memiliki selisih nilai yang sama yaitu 4.
g) Ketujuh ada Minimum yang merupakan nilai terendah dalam kuesioner berdasarkan Skala Likert (1-5).Pada indikator Y1-Y4 memiliki nilai terendah sama yaitu 1.
h) Kedelapan ada Maximum yang merupakan nilai tertinggi dalam kuesioner berdasarkan Skala Likert (1-5).Pada indikator Y1-Y4 memiliki nilai tertinggi yang sama yaitu 5.
i) Kesembilan ada Sum yang merupakan jumlah seluruh jawaban responden dalam kuesioner berdasarkan indikator pada Faktor Budaya.Pada Y1 terdapat jumlah jawaban yang dikali sebanyak 140, Y2 terdapat jumlah jawaban yang dikali sebanyak 140 , Y3 terdapat jumlah jawaban yang dikali sebanyak 142 dan Y4 terdapat jumlah jawaban yang dikali sebanyak 139.
Hasil Uji Korelasi
Syarat dan ketentuan pearson corelation :
- Nilai 0 = Tidak ada hubungan
- Nilai 1 = Hubungan sempurna (jarang terjadi)
- >0 sampai <0,2 = Hubungan sangat lemah
- 0,2 sampai <0,04 = Hubungan lemah
- 0,4 sampai <0,06 = Hubungan cukup kuat
- 0,6 sampai <0,8 = Hubungan kuat
- 0,8 sampai <1 = Hubungan sangat kuat
Maka dari hasil olahan data diatas menggunakan Uji Korelasi Pearson Product Moment dapat disimpulkan bahwa , pearson corelation sebesar 0,309 atau <0,4 yang menandakan bahwa hubungan korelasi antara faktor budaya dan keputusan pembeli sangat lemah.Yang berarti faktor budaya kepada mahasiswa daerah Sleman DIY kepada keputusan pembelian brand Uniqlo bernilai -1 atau bisa dikatakan menghasilkan korelasi negatif.
Kesimpulan
Pada bagian kesimpulan sendiri memuat poin-poin inti seperti dibawah ini :
I. Hubungan faktor budaya kepada mahasiswa Daerah Sleman DIY terhadap keputusan pembelian brand Uniqlo bersifat lemah atau tidak kuat,dapat dilihat dari hasil uji korelasi pearson yang menghasilkan nilai 0,309 atau <0,05.
II.Kelemahan hubungan ini membuat faktor budaya bukan alasan atau faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian brand Uniqlo,mungkin ada faktor lain yang lebih kuat daripada faktor budaya.
Comments