Sumber: alinea.id, 2021
Masa pandemi Covid-19 yang melanda dunia mengharuskan banyak orang melakukan pembatasan sosial. Himbauan pemerintah untuk mengusahakan diri berada di rumah saja membuat banyak orang terpaksa harus beradaptasi dan menghilangkan kejenuhannya dengan melakukan beberapa kegiatan di rumah dengan hiburan tertetu. Salah satu cara dalam menghibur diri adalah dengan menonton tayangan secara streaming atau video berlangganan secara daring. Hal inilah yang menjadikan menonton streaming menjadi pola gaya hidup baru yang berkembang di tengah masyarakat.
Dikutip dari DailySocial.id, sebuah survey yang dilakukan oleh JustWatch tentang aplikasi yang menyediakan layanan video dan film secara streaming sebagai bisnis Video on Demand (VoD) di Indonesia. Aplikasi dari VoD terdiri dari Netflix, Disney+ Hotstar, iFlix, Vidio.com, PrimeVideo, CatchPlay, dan lainnya. Melalui analisis ini harapannya akan mengetahui seberapa besar peluang pasar Video on Demand (VoD) di Indonesia dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh untuk melihat ukuran pasar, nilai pasar, dan perkembangan pasar dalam mengetahui konsumen, pesaing di pasar, dan membantu perkembangan bisnis.
Gambar a.1
Market Size Pasar Video Streaming (SVoD) di Indonesia tahun 2017-2020
Sumber: Statista, 2022
Pada grafik tersebut menunjukkan market size yang dilihat dari tingkat penetrasi pada pengguna segmen Video Streaming di Indonesia pada tahun 2017 sebanyak 2,2% atau sekitar 5,8 juta pengguna. Lalu pada tahun 2018 sebanyak 3% atau sekitar 8,1 juta pengguna. Kemudian pada tahun 2019 sebanyak 4% atau setara dengan 9,8 juta pengguna. Pada tahun 2020 sebanyak 5,4% setara dengan 10,8 juta pengguna. Berdasarkan market size yang diperoleh pada pasar ini terdapat pertumbuhan dari 1-1,5% dalam kurun waktu 4 tahun (2017-2020).
Gambar b.1
Market Value Pasar Video on Demand (VoD) Tahun 2017-2020
Gambar b.2
Video Streaming (SVoD) di Indonesia Tahun 2017-2020
Sumber: Statista, 2022
Lalu data di atas menunjukkan nilai rata-rata penjualan lebih tinggi pada Video Streaming (SVoD) daripada Pay-per-View (TVoD) dan Video Downloads (EST) pada pasar Video on Demand (VoD). Pada tahun 2017 pendapatan diperoleh rata-rata penjualan sebesar US$ 48. Kemudian pada tahun 2018 pendapatan sebanyak US$ 71. Mengalami peningkatan kembali pada tahun 2019 sebanyak US$ 109. Kembali meningkat kembali pada tahun 2020 sebanyak US$ 162 Jadi, terlihat bahwa terdapat peningkatan signifikan dalam kurun waktu 4 tahun dari segi pendapatan dan video streaming yang mempu menduduki tingkat presentasi paling besar pada Pasar Video on Demand (VoD).
Gambar c.1
Market Growth Pasar Video on Demand (VoD) Tahun 2018-2020
Sumber: Statista, 2022
Menurut grafik di atas kita dapat mengetahui bahwa posisi Video Streaming masih memimpin pada posisi teratas dengan presentasi dari tahun 2018-2019 yang meningkat 48%-526% namun terdapat penurunan pada tahun 2020 yaitu menjadi 48,2%. Dari grafik di atas juga terlihat bahwa perkembagan pasar pada Video on Demand diperkirakan mengalami penurunan dari 2018 ke 2026.
Gambar d.1
Market Share Pada Layanan Streaming di Indonesia Pada Tahun 2020
Sumber: dailysocial.id, 2021
Berdasarkan kategori market share di atas, dapat dilihat bahwa Disney+ Hotstar menjadi peringkat pertama dalam brand VoD terbesar di Indonesia sebesar 22% dengan jumlah pelanggan sekitar 2,5 juta. Pada urutan kedua, ditempati oleh Netflix sebesar 21% dengan 850 pelanggan. Urutan ketiga terdapat Iflix sebesar 11%. Keempat ditempati oleh Viu sebesari 9% degan 1,5 juta pelanggan. Kemudian disusul oleh Vidio sebesar 9% dengan 1,1 juta pelanggan . Pada urutan ke-6 terdapat Primevideo, diikuti oleh CatchPlay sebesar 5% dan lainnya sebanyak 15%.
Berdasarkan hasil seluruh pembahasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa Pasar Video on Demand (VoD) masih memiliki peluang pasar yang cukup besar terutama dari segi ukuran pasar dan nilai pasar pada Streaming Video. Hasil lain juga menunjukkan bahwa brand yang juga dianalisis dalam peluag pasar Disney+ Hotstar masih menempati posisi terunggul daripada brand lainnya seperti Netflix, iFlix, Vidio.com, PrimeVideo, CatchPlay, dan lainnya. Dengan demikian, baik brand sebagai layanan video streaming memiliki peluang untuk dapat memanfaatkan pengembangan pasar Video on Demand (VoD) yang lebih besar di Indonesia.
Sumber Referensi:
Alinea,Id. (2020). https://www.alinea.id/bisnis/layanan-streaming-makin-berjaya-di-era-corona-b1ZT49xcZ (Diakses pada 18 Maret pukul 17.00 WIB)
Alinea, Id. (2020). https://www.alinea.id/bisnis/layanan-streaming-makin-berjaya-di-era-corona-b1ZT49xcZ (Diakses pada 18 Maret pukul 19.05 WIB)
DailySocial,Id. (2020). https://dailysocial.id/post/platform-vod-disney-plus-hotstar-indonesia (Diakses pada 21 Maret pukul 16.00 WIB)
Variety.com. (2021). https://variety.com/2021/data/asia/indonesia-turns-on-to-subscription-video-1234887720/ (Diakses pada 21 Maret pukul 21.45 WIB)
Statista. (2022).https://www.statista.com/outlook/dmo/digital-media/video-on-demand/indonesia#demographics (Diakses pada 21 Maret pukul 22.00 WIB)
Statista. (2022). https://www.statista.com/outlook/dmo/digital-media/video-on-demand/video-streaming-svod/indonesia#revenue (Diakses pada 21 Maret pukul 23.00 WIB)
Comments