A. Latar Belakang
Seiring berjalannya waktu, zaman akan berkembang dan akan muncul tren-tren baru. Salah satunya yang berkembang pesat adalah fashion yang sangat dominan dikembangkan oleh anak muda. Fashion tampaknya telah menjadi ciri khas dan kepribadian serta fashion mereka kini telah menjadi salah satu gaya hidup yang berpengaruh dan diperhatikan dalam masyarakat modern. Masyarakat khususnya mahasiswa memunculkan perilaku konsumtif jika kurang baik dalam mengelolanya. Menurut Sumartono, seseorang akan melakukan perilaku konsumtif dengan mengacu pada apa yang ditentukan oleh kelompok acuannya. Kelompok acuan dalam hal ini adalah teman sebaya atau sesama siswa. Selain bertukar pikiran dalam menjalankan statusnya sebagai mahasiswa, tak jauh dari situ, para mahasiswa juga berlomba-lomba untuk menunjukkan hak-hak barunya. Tambunan (2001) kebutuhan untuk diterima dan sama dengan orang lain inilah yang menyebabkan remaja berusaha mengikuti atribut-atribut yang menjadi fashionable dan berperilaku konsumtif. Kehadiran merek dan promosinya dapat menjangkau konsumen di mana-mana.
Perubahan konsumtif membuat gaya hidup mahasiswa. Dimana perilaku konsumtif ini berulang dan menjadi kebiasaan yang akan menjadi gaya hidup. Kebiasaan ini menjadikan siswa berperilaku rasional, pada awalnya siswa diharapkan mampu bertindak rasional dalam merespon perkembangan yang ada. Mahasiswa juga sering membeli barang-barang yang mereka butuhkan, namun hal ini untuk meningkatkan rasa percaya diri dan mengikuti gengsi. Salah satu hal yang mempengaruhi keputusan pembelian bagi mahasiswa adalah merek. Merek merupakan deskripsi produk, yang juga menjadi pembeda dengan produk lain. Merek dapat menggambarkan kualitas suatu produk, sehingga tidak heran banyak konsumen yang memutuskan untuk membeli suatu produk berdasarkan merek tertentu. Merek atau brand memiliki kekuatan untuk mengikat calon pembeli agar membeli produk tersebut. Salah satu fungsi kesadaran merek adalah membantu merek memahami bagaimana kesadaran merek menciptakan nilai. Dengan kesadaran merek ini diharapkan merek tersebut akan muncul kembali dari ingatan dan menjadi bahan pertimbangan untuk berbagai alternatif dalam mengambil keputusan. Adanya kesadaran merek ini menjadikan kualitas merek tinggi, dan nilai yang diberikan merek baik bagi pelanggan.
Merek atau brand tersebut memiliki citra merek yang kuat dalam kesadaran merek, salah satunya adalah merek Stradivarius. Seperti yang sudah kita ketahui, brand Stradivarius merupakan brand dari Barcelona yang bergabung dengan perusahaan Inditex. Alasan peneliti memilih merek Stradivarius adalah merek Barcelona yang bergabung dengan perusahaan Inditex. Stradivarius karena desain produk Stradivarius yang begitu khas, trendy dan fashionable, dapat menjadi salah satu icon fashion di dunia. Stradivarius juga merupakan salah satu brand asing ternama yang telah membuka cabang di Indonesia. Mulai dari remaja, wanita dewasa, hingga wanita yang sudah berkeluarga, banyak yang menggemari koleksi busana dari Stradivarius. Brand ini terkenal dengan koleksi bajunya yang bagus, menarik dan cocok untuk gaya masyarakat Asia. Banyak pengguna yang puas saat memakai baju dengan brand Stradivarius. Stradivarius di wilayah Yogyakarta terletak di Plaza Ambarrukmo, namun Stradivarius juga tersedia secara online di beberapa toko e-commerce. Penelitian ini bersifat kuantitatif, dimana penelitian ini juga memiliki tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kesadaran merek merupakan faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam keputusan pembelian pada mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
B. Profile Responden.
A. Identitas Responden.
Karateristik responden termasuk variabel yang diperhitungksn dalam analisis, hal tersebut sudah semestinya ada karena sangat diperlukan untuk menjelaskan jawaban jawaban dari kuesioner. Dalam analisis ini terdapat 2 karakteriktik yaitu, jenis kelamin dan uang saku perbulan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang mengetahui dan konsumen merk Straduvarius. Berikut adalah deskripsi responden:
A.1 Jenis Kelamin.
Deskripsi identitas responden mengenai jenis kelamin, adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1
Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan pada table 4.1 diatas menyatakan bahwa jenis kelamin responden yang mengetahui dan yang pernah membeli produk Stradivarius 34 perempuan dan 64 laki – laki.
Sumber: Data primer yang di olah, 2022
Pada tabel data 4.2 diatas menyatakan bahwa responden mayoritas memiliki uang saku 1.600.000 – 2.000.000 dengan presentase 34,4% dan 2.000.000 – 2.500.000 dengan presentase 23,4%. Hal tersebut menunjukan bahwa mahasiswa yang memilikinuang saku kisaran tersebut melakukan keputusan pembelian produk Stradivarius karena mereka memiliki uang saku yang cukup untuk membeli produk dari Stradivarius.
C. Temuan Penelitian.
- Variabel X.
Sumber: Data primer yang di olah, 2022
a. Pada bagian N jumlah responden tertera 64 tanpa ada missing. Hal tersebut berartitidak ada yang hilang.
b. Pada bagian mean, pada variabel X1 memiliki rata rata 3,16, variabel X2 memiliki rata rata 3,42, X3 variabel memiliki rata rata 3,11 dan variabel X4 memiliki rata rata 3,17.
c. Pada bagian median variabel X1 memiliki jumlah 3.00, variabel X2 memiliki jumlah median 3.50, variabel X3 memiliki jumlah median 3.00, variabel X4 memiliki jumlah median 3.17.
d. Pada bagian mode, dimana mode ini adalah nilai mayoritas atau nilai dengan jumlah yang tinggi. Pada X1 nilai yang paling tinggi adalah 3, Pada X2 nilai yang paling tinggi adalah 4, Pada X3 nilai yang paling tinggi adalah 3, Pada X4 nilai yang paling tinggi adalah 3.
e. Pada bagain Standart Deviation yang merupakan nilai standart deviasi atau nilai data tersebar atau simpangan baku, pada X1 memiliki jumlah 0,93, pada X2 memiliki jumlah 0,686, pada X3 memiliki jumlah 0,799, dan pada X4 0,952.
f. Pada bagian range yang merupakan selisih antara skor terendah dengan skor tertinggi dalam kuesioner, pada X1 memiliki jumlah 4, pada X2 memiliki jumlah 3, pada jumlah X3 memiliki jumlah 4, pada X4 memiliki jumlah 4.
g. Pada bagian minimum, yang merupakan erupakan nilai terendah dalam kuesioner berdasarkan Skala Likert (1-5), pada X1, X3 dan X4 memiliki jumlah 1, sedangkan X2 memiliki jumlah 2.
h. Pada bagian maximum yang merupakan nilai tertinggi dalam kuesioner berdasarkan Skala Likert (1-5), pada X1 sampai X4 berjumlah sama, yaitu 5.
- Variabel Y
Sumber: Data primer yang di olah, 2022
a. Pada bagian N jumlah responden tertera 64 tanpa ada missing. Hal tersebut berartitidak ada yang hilang.
b. Pada bagian mean, pada variabel Y1 memiliki rata rata 3,35, variabel Y2 memiliki rata rata 3,22, Y3 variabel memiliki rata rata 3,45, variabel Y4 memiliki rata rata 3,27, variabel Y5 memiliki rata rata 3,39, variabel Y6 memiliki rata rata 3,78.
c. Pada bagian median variabel Y1 memiliki jumlah 3.00, variabel Y2 memiliki jumlah median 3.00, variabel Y3 memiliki jumlah median 4.00, variabel Y4 memiliki jumlah median 3.00, variabel Y5 memiliki jumlah median 3.50, variabel Y6 memiliki jumlah median 4.00,
d. Pada bagian mode, dimana mode ini adalah nilai mayoritas atau nilai dengan jumlah yang tinggi. Pada Y1 nilai yang paling tinggi adalah 4, Pada Y2 nilai yang paling tinggi adalah 3, Pada Y3 nilai yang paling tinggi adalah 4, pada Y4 nilai yang paling tinggi adalah 3, pada Y5 nilai yang paling tinggi adalah 4, ada Y6 nilai yang paling tinggi adalah 4,
e. Pada bagain Standart Deviation yang merupakan nilai standart deviasi atau nilai data tersebar atau simpangan baku, pada Y1 memiliki jumlah 0,0,854, pada Y2 memiliki jumlah 0,85, pada Y3 memiliki jumlah 0,92, pada Y4 memiliki jumlah 0,70, pada Y5 memiliki jumlah 0,76, pada Y6 memiliki jumlah 0,60.
f. Pada bagian range yang merupakan selisih antara skor terendah dengan skor tertinggi dalam kuesioner, pada Y1 memiliki jumlah 3, pada Y2 memiliki jumlah 3, pada jumlah Y3 memiliki jumlah 4, pada Y4 memiliki jumlah 4, pada jumlah Y5 memiliki jumlah 3, ada jumlah Y6 memiliki jumlah 3
g. Pada bagian minimum, yang merupakan erupakan nilai terendah dalam kuesioner berdasarkan Skala Likert (1-5), pada Y3 dan Y4 memiliki jumlah 1, sedangkan Y1, Y2, Y5, Y6 memiliki jumlah 2.
h. Pada bagian maximum yang merupakan nilai tertinggi dalam kuesioner berdasarkan Skala Likert (1-5), pada X1 sampai X4 berjumlah sama, yaitu 5.
Hasil Uji Korelasi
Sumber: Data primer yang di olah, 2022
Syarat dan ketentuan pearson corelation :
- Nilai 0 = Tidak ada hubungan
- Nilai 1 = Hubungan sempurna (jarang terjadi)
- >0 sampai <0,2 = Hubungan sangat lemah
- 0,2 sampai <0,04 = Hubungan lemah
- 0,4 sampai <0,06 = Hubungan cukup kuat
- 0,6 sampai <0,8 = Hubungan kuat
- 0,8 sampai <1 = Hubungan sangat kuat
Pada tabel data diatas menyatakan signifikansi antara brand awareness terhadap produk merk Stardivarius nilainya 0,00, dimana ini berarti tidak adanya hubungan.\
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis diatas menunjukan bahwa hubungan antara Brand Awareness terhadap pemutusan pembelian produk Merk Stardivarius bersifat tidak kuat berdasarkan dari hasil uji korelasi memiliki nilai signifikansi 0,00. Maka, dari hal tersebut mungkin saja terdapat pengaruh lain selain brand awareness terhadap produk merk Stradivarius.
Comentarios