I. Pendahuluan
Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten dari lima kabupaten/kota di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak di bagian barat. Batas Kabupaten Kulon Progo di sebelah timur yaitu Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman, di sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Purworejo, Propinsi Jawa Tengah, di sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Magelang, Propinsi Jawa Tengah dan di sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Hindia. Kali ini, peneiliti akan menganalisis dan mengetahui potensi terhadap usaha baru yang terdapat pada suatu wilayah. Penliti memilih wilayah Kulon Porogo karena Kulonprogo memiliki daerah wisata alam yang cukup banyak dan tidak sedikit juga banyak yang berwisata ke Kulonporgo. Selain itu, Kulonprogo sendiri memiliki pemandangan pertanian yang bagus sehingga pertanian disana juga menjadi tempat wisata juga. Lalu, disana juga banyak yang terdapat banyak pertanian serta pada data BPS dinyatakan bahwa 29.577.00 masyarakat disana adalah pekerja petani.
Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi kabpuaten Kulonprogo yang mungkin dapat menjadi dasar untuk menilai peluang pengembangan investasi untuk bisnis tertentu.
C. Deskripsi Umum Daerah
Kulon Progo atau Kulonprogo adalah salah satu kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Ibu kotanya adalah Wates. Kulon Progo ng terletak paling barat dengan batas sebelah barat dan utara adalah Propinsi Jawa Tengah dan sebelah selatan adalah Samudera Indonesia. Luas area adalah 58.627,5 Ha yang meliputi 12 kecamatan dan 88 desa. Dari luas tersebut 24,89 % berada di wilayah Selatan yang meliputi kecamatan Temon, Wates, Panjatan dan Galur, 38,16 % di wilayah tengah yang meliputi kecamatan Lendah, Pengasih, Sentolo, Kokap, dan 36,97 % di wilayah utara yang meliputi kecamatan Girimulyo, Nanggulan, Kalibawang dan Samigaluh. Kabupaten Kulonprogo sendiri memiliki tempat wisata alam, seperti air terjun, pantai, dan hutan mangrove. Namun, pertanian juga bisa dijadikan wisata, dengan menjual view. \
II. Deskripsi Umum
Pada bagian kedua ini merupakah deskripsi umum dengan menampilkan data faktor pendukung.
Sumber: DPMPT Kulonprogo "Penanaman Modal DIY: General Overview, Tantangan dan Mindset/Strategi Pengembangan"
Pada diagram diatas, menyatakan bahwa PMDN tertinggi dalam provinsi D.I Yogyakarta adalah Kulonprogo, dimana dalam tahun 2019 dengan jumlah penanaman modal 9.9 Triliun.
Sumber Daya Alam
a. Hutan
Salah satu Sumber Daya Alam dari Kulonprogo yaitu, hutan. Dimana data diatas menyatakan bahwa Kecamatan dari Kabupaten Kulonprogo memiliki luas hutan yang cukup luas. Seperti pada kecataman Kalibawang dan Pengasih. Hutan ini adalah Kawasan Peruntukan Hutan Rakyat, artinya hutan ini dikelola masyarakat setempat, namun kebanyakan berada di atas tanah milik atau tanah adat, meskipun ada pula yang berada di atas tanah negara atau kawasan hutan negara.
b. Mutu Air
Sumber mutu air ditahun 2020 hanya sementara, dengan pernyataan 98,27%. Namun, pada 2021 dan 2022 sifatnya tetap dengan presentse 93,98%.Sumber mutu air tergolong sangat baik.
c. Pertanian.
Dalam segmen pertanian ini, produksi terbanyak adalah produksi gabah dengan nilai 75.540.00 ton sedangkan untuk produksi beras bernilai 47.636.00 ton pada tahun 2022 dengan nilai luas panen 11.400.00 Ha.
Pada kategori pertanian ubi jalar memiliki produksi 426.00 ton pada tahun 2022 dengan luas tanam 14.00 Ha dengan luas panen 32.00 Ha.
Pada kategori pertanian ubi jalar memiliki produksi 338.47 ton pada tahun 2022 dengan luas tanam 146.00Ha dengan luas panen 235.00 Ha.
Pada kategori pertanian kacang kedelai memiliki produksi 22.0 ton pada tahun 2022 dengan luas tanam 1.752.00 Ha dengan luas panen 15.00 Ha. Lalu, pada kategori kacang hijau memiliki produksi 61.70 Ha, dengan luas tanam 163.00 Ha, dengan luas panen 120.00 Ha.
Data diatas adalah kondisi pertanian dan perkebunan di Kulonprogo, dimana dalam data tersebut, yang meningkat hanya Ubi Jalar, namun, produksi dari pertanian tidak mengalami penurunan yang drastis dimana yang kita ketahaui pada 2019 - 2020 pandemi sangat mempersulit para pekerja.
2. Sumber daya manusia.
Dalam data tersebut dinyatakan bahwa data tahun 2022 merupakan data tertinggi dengan indikator pekerja bebas di pertanian dengan nilai 28.796,00.
Dalam data tersebut dinyatakan bahwa data tahun 2022 merupakan data tertinggi dengan indikator pekerja buruh dibayar dengan nilai 96.246,00
Dalam data tersebut dinyatakan bahwa data tahun 2022 merupakan data tertinggi dengan indikator pekerja buruh, karyawan, pegawai dengan nilai 87.042,00
Dalam data tersebut dinyatakan bahwa data tahun 2022 merupakan data tertinggi dengan indikator beursaha sendiri dengan nilai 41.429,00
Dalam data tersebut dinyatakan bahwa data tahun 2022 merupakan data tertinggi dengan indikator pekerja buruh tidak dibayar dengan nilai 92.968,00
3. Infrastruktur
Dalam data tersebut dinyatakan bahwa data tahun 2022 merupakan data terminal penumpang dengan nilai 6 unit.
4. Fasilitas Pendukung
Dalam data tersebut dinyatakan bahwa data tahun 2022 merupakan data dengan indikator jumlah hotel non bintang dengan nilai 8,00.
Dalam data tersebut dinyatakan bahwa data tahun 2022 merupakan data dengan indikator TPS (tempat pembuangan sampah) dengan nilai 93,00.
5. Peraturan/perijinan penanaman investasi dan pembukaan usaha
Dalam melakukan perijinan atau penanaman investasi untuk membuka usaha di Kulon Progo sebagai berikut:
6. Perpajakan
Mengenai perpajakan perusahaan di Kulon Progo memeiliki kebijakan sebagai berikut:
7. Perburuhan
Data diatas merupakan perburuhan mengenai upah minumum kabupaten. Dalam data tersebut dinyatakan bahwa Kulon Progo pada tahun 2022 memiliki UMR 1.904.275
8. Pendapatan Domestik Regional Bruto
Data diatas menunjukan bahwa laju pertumbuhan PDRB pada kabupaten Kulon Progo pada 2021 pada bidang pertanian, 1,62.
DESKRIPSI KHUSUS
Dengan beberapa data diatas yang dimana menjelaskan informasi mengenai kabupaten Kulon Progo, bahwa Kulon Progo memiliki bermacam potensi perekonimian, seperti sektor pertanian. Pada tahun 2019 rata rata hari hujan tahunan di Kulon progo 7,95 dan pada tahun 2020 12,09. Sektor pertanian di Kulon progo terbuka untuk untuk didukung berdasarkan data wilayah untuk pertanian di Kulon progo, sebagai berikut:
Pada data diatas menyatakan bahwa, pada lahan pertanian sawah tahun 2019 - 2020 area sawah yang melakukan irigasi yaitu 10.377.0 Ha. Sedangkan pertanian sawah tadah hujan pada 2019 - 2020 yaitu 670.0 Ha, dengan total area pertanian sawah yaitu 11,047.00.
Dalam peta wilayah sawah irigasi diatas, dinyatakan bahwa terdapat fasilitas perairan pad daerah Kalibawang (perairan dari sungai opak), Sapon (periaran dari bendungan Sapon dan waduk sermo), dan daerah kecil (perairan dari bendungan kecil dan waduk sermo).
Lalu, pada area lahan bukan sawah memiliki jumlah 36.817.3 pada tahun 2019 - 2020, dimana pada jumlah lahan tersebut dibagi kategori, yaitu:
Tegal / Kebun dengan jumlah 14,636.5 Ha (2019 - 2020)
Perkebunan dengan jumlah 136.0 Ha (2019 - 2020)
Ditanami pohon / hutan rakyat dengan jumlah 20,795.1 Ha (2019 - 2020)
Hutan negara dengan jumlah 1.046,5 Ha (2019 -2020)
Lainnya (kolam , empang, tambak) 203.2 Ha (2019 - 2020)
ANALISIS
Dari data yang bermacam indikator pandukung pada potensi investasi yang ada di Kabupaten Kulon progo dapat dinilai bahwa potensi terbesar yang dimiliki dari sumber daya alam yaitu pada sektor pertanian sawah dan pada sektor perkebunan seperti palawija. Disis lain, terdapat juga dari sisi fasilitas yang mendukung terutama sarana irigasi.
KESIMPULAN
Berdasarkan data diatas dan sudah dianalisis dapat disimpulkan bahwa profil wilayah Kabupaten Kulon Progo berpeluang cukup besar untuk meningkatkan potensi investasi pada bidang pertanian. Pada Kabupaten Kulon Progo terdpaat sumber daya alam dan fasilitas yang mendukung yang diimana ini menjadi potensi dan dapat menarik para investor.
Sumber:
Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Dan Kawasan Pemukiman https://pertanian.kulonprogokab.go.id/detil/763/data-statistik-pertanian-tahun-2015-2020
Badan Pusat Statistik Kulon Progo https://kulonprogokab.bps.go.id/
Comments